This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 27 Juni 2013

Pengujian Kuat Lentur Kayu

Suatu balok kayu pada sebuah struktur pada umumnya menahan beban/gaya lentur. Untuk mengetahui kekuatan terhadap momen lentur maka perlu dilakukan pengujian. Sehingga bisa diketahui berapa tegangan lentur maksimum dari kayu yang akan digunakan untuk struktur.
Untuk melakukan pengujian ini diperlukan balok dengan ukuran penampang sekitar 25 mm x 25 mm atau bisa juga dengan ukuran penampang 70 mm x 70 mm dengan panjang sekitar 600 mm. Sedangkan alat yang digunakan adalah mesin uji lentur balok dan kaliper.

Pengujian Tarik Baja

Semua bahan padat akan berubah bentuk apabila diberi beban. Perubahan bentuk tergantung pada besar beban, unsur kimia maupun kondisi beban, bentuk benda uji, suhu, kecepatan pembebanan, dan sebagainya. Suatu kurva yang menghubungkan antara beban dan perubahan bentuk pada benda uji (deformasi) merupakan bagian utama dari studi tentang sifat mekanika dari bahan benda uji itu. Akan tetapi, biasanya pengujian itu agak berbeda bila bentuk geometrinya berbeda, walaupun bahannya sama. Oleh karena itu bentuk benda uji dibuatkan suatu standard yang sedemikian rupa sehingga kurva tegangan-tegangan diperoleh juga merupakan standard pula.
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui besarnya tegangan leleh dan kuat tarik baja. Benda uji yang digunakan adalah  batang logam yang berpenampang bulat atau persegi empat dengan ukuran sesuai standard benda uji menurut Standardisasi Industri Indonesia (SII) atau PUBI 1982.
Sedangkan alat yang digunakan dalam pengujian adalah sebagai berikut :
  1. Mesin uji tarik

sadasdasd

  1. Siapkan pasir SSD sebanyak 500 gr.
  2. Masukkan pasir SSD ke dalam tabung ukur, jangan sampai tumpah.
  3. Setelah itu masukkan air sampai line terakhir.

Pemeriksaan Berat Jenis Pasir

Pemeriksaan berat jenis dan SSD pasir merupakan hal yang penting untuk mengetahui pasir tersebut telah memenuhi syarat atau belum untuk bahan campuran adukan beton.
Tujuan dilakukan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui cara memeriksa berat jenis maupun SSD pasir. Benda uji yang digunakan adalah pasir kering tungku. Sedangkan alat yang digunakan yaitu :
  1. Alat penimbang
  2. Tabung ukur volumetric flush 1000 ml
  3. Loyang
  4. Tungku pengering (oven)
Cara pelaksanaan pengujian yaitu :

Pemeriksaan Diameter Pengenal Tulangan

Untuk mengetahui diameter suatu tulangan perlu dilakukan pemeriksaan berdasarkan berat dan panjang benda uji. Kita tidak bisa mengetahui diamater suatu tulangan dengan cara mengukur diameter secara langsung karena sering ditemui besi tulangan yang ada di pasaran tidak homogen. Cara melakukan pemeriksaan diameter pengenal tulangan antara lain :
  1. Siapkan benda uji berupa besi tulangan polos dan besi tulangan deform (ulir)
  2. Siapkan alat yang digunakan yaitu timbangan, kaliper, gergaji potong besi
  3. Potong besi tulangan dengan ukuran kurang lebih sepanjang 1 meter
  4. Kemudian timbanglah benda uji besi tulangan polos dan besi tulangan deform. Kemudian catat berapa beratnya
Jika sudah dilakukan pengujian selanjutnya kita cari berapa diameter pengenalnya. Simak cara berikut ini
  1. Berat benda uji (B) = 0,508 kg
  2. Panjang benda uji (L) = 0,802 m
  3. Berat benda uji parameter panjang (m) = B/L = 0,508/0,802 = 0,63 kg/m
  4. Diamater pengenal tulangan (Dn) = 12,74 x √0,63 = 12,74 x 0,79 = 10,06 mm = 1,006 cm
Jadi diameter pengenal tulangan adalah sebesar 1,006 cm. Lalu bagaimana cara mengetahui diameter pengenal tulangan untuk tulangan deform? Caranya masih sama dengan cara tulangan polos.

sfsdfsdf

Berat pasir (B3) = B2 – B1 = 20 – 5,3 = 14,7 kg
Berat satuan pasir = B3 / V = 14,7 / 9274,56 = 1,5849 x 10-3 kg/cm³
2. Yang dipadatkan
Berat pasir (B3) = B2 – B1 = 21,5 – 5,3 = 16,2 kg
Berat satuan pasir = B3 / V = 16,2 / 9274,56 = 1,7467 x 10-3 kg/cm³
Kerikil

Hasil Pengujian dan Hitungan

Pasir
1. Berat bejana (B1) = 5,3 kg
2. Berat pasir (B2) = 21 kg (tidak dipadatkan) dan 21,5 kg (dipadatkan)
3. Ukuran bejana = diameter 22,05 cm ; tinggi 24,3 cm
4. Volume bejana = π (½ d²) t = 3,14 (½ 22,05²) 24,3 = 9274,56 cm³
Jadi berat satuan pasir yaitu :
1. Yang tidak dipadatkan

Benda Uji

Pasir :
  1. Pasir asal : Sungai gendol
  2. Diameter maksimum  : 22,3 mm
  3. Keadaan pasir : jenuh kering muka
Kerikil :
  1. Kerikil asal : Progo
  2. Diameter maksimum : 26 mm
  3. Keadaan kerikil : jenuh kering muka

Ukuran Bejana dan Ukuran Batuan yang diuji

Cara pelaksanaan pengujian yaitu :
  1. Timbanglah berat bejana (B1) dan ukur diameter serta tinggi bejana.
  2. Masukkan pasir (kerikil) ke dalam bejana, dengan hati-hati agar tidak ada butiran yang tercecer.
  3. Ratakan permukaan pasir (kerikil) dengan menggunakan mistar perata sebanyak 25 kali.
  4. Timbang kembali berat bejana dengan pasir (kerikil) (B2).
Berikut ini adalah contoh cara pengolahan data hingga didapatkan berat satuan agregat

Pemeriksaan Berat Satuan Agregat

Perbandingan antara berat dan volume pasir termasuk pori-pori antara butirannya disebut berat volume atau berat satuan. Tujuan dari pemeriksaan ini dimaksud untuk mengetahui cara mencari berat satuan pasir, kerikil, atau campuran.
Benda uji yang digunakan yaitu pasir atau kerikil kering tungku minimal sama dengan kapasitas bejana yang dipakai. Sedangkan alat yang digunakan antara lain :
  1. Timbangan dengan ketelitian maksimum 0.1% berat benda uji.
  2. Nampan besar.
  3. Tongkat pemadat dari baja tahan karat panjang 60 cm, diameter 15 mm dan     ujungnya bulat.
  4. Mistar perata.
  5. Bejana baja yang kaku, berbentuk silinder dengan ukuran seperti tabel berikut ini :